ilustrasi (foto : Google)
HELSINKI - Umumnya orang senang melihat gambar-gambar tubuh berpakaian minim atau telanjang. Melihat tubuh telanjang meningkatkan rangsangan seksual, tubuh telanjang pun sudah lama jadi subjek seni.
Penelitian terhadap pencitraan di dalam otak telah menemuka area otak khusus yang mendeteksi tubuh orang lain di sekitarnya, tapi sampai sekarang belum ada yang mengetahui apakah otak memroses tubuh telanjang dan berpakaian dengan respon yang berbeda.
Para peneliti di University of Tampere dan Aalto University, Finlandia, menemukan bahwa persepsi dari tubuh yang telanjang bergerak pada tahap pertama proses visual.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menunjukkan gambar-gambar pria dan wanita yang modelnya mengenakan pakaian sehari-hari, pakaian renang, dan tidak mengenakan sehelai pakaian pun. Pada waktu yang sama, peneliti merekam respon visual otak melalui aktivitas elektrik otak partisipan.
Hasilnya menunjukkan, otak memroses gambar tubuh telanjang dalam waktu kurang dari 0.2 detik dan lebih efisien dibanding gambar tubuh yang masih berpakaian.
Seperti yang dilansir melalui Machinelikeus, Jumat (18/11/2011), semakin minim pakaian yang dikenakan model dalam gambar, respon otak semakin kuat dan memperlancar pemrosesan informasi.
Penelitian terhadap pencitraan di dalam otak telah menemuka area otak khusus yang mendeteksi tubuh orang lain di sekitarnya, tapi sampai sekarang belum ada yang mengetahui apakah otak memroses tubuh telanjang dan berpakaian dengan respon yang berbeda.
Para peneliti di University of Tampere dan Aalto University, Finlandia, menemukan bahwa persepsi dari tubuh yang telanjang bergerak pada tahap pertama proses visual.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menunjukkan gambar-gambar pria dan wanita yang modelnya mengenakan pakaian sehari-hari, pakaian renang, dan tidak mengenakan sehelai pakaian pun. Pada waktu yang sama, peneliti merekam respon visual otak melalui aktivitas elektrik otak partisipan.
Hasilnya menunjukkan, otak memroses gambar tubuh telanjang dalam waktu kurang dari 0.2 detik dan lebih efisien dibanding gambar tubuh yang masih berpakaian.
Seperti yang dilansir melalui Machinelikeus, Jumat (18/11/2011), semakin minim pakaian yang dikenakan model dalam gambar, respon otak semakin kuat dan memperlancar pemrosesan informasi.
0 komentar:
Posting Komentar